4 Mitos Tentang Implan Payudara Terjawab

 


Implan payudara semakin diminati oleh banyak wanita, sehingga mitos tentang implan payudara juga semakin beredar. Ketakutan seputar keamanan prosedur implan semakin besar karena adanya gejala misterius yang dialami oleh beberapa wanita yang mengakibatkan semakin sulitnya untuk membedakan antara resiko sebenarnya dan mitos media.


Ahli bedah plastik Nashville, Daniel A Hatef, MD berpendapat tentang keamanan implan payudara dan memberi tahu tentang apa yang perlu kita diketahui tentang prosedur yang disalahpahami ini.



MITOS: Implan payudara tidak aman.

Fakta:
“Saya pikir banyak orang mendapat kesan bahwa implan payudara tidak aman,” kata Dr. Hatef. “Itu karena mereka telah melihat laporan penyakit implan payudara dan melihat tren orang yang melepas implan payudara. Namun kenyataannya, implan payudara benar-benar aman.”

Implan telah digunakan oleh ahli bedah plastik selama lebih dari enam dekade dan telah menjadi alat penting dalam bedah kosmetik dan rekonstruktif di seluruh dunia. Meskipun resiko pecahnya payudara yang terkait dengan implan payudara menjadi perhatian utama, implan yang disetujui FDA adalah pilihan yang telah dipelajari dengan baik dan secara keseluruhan aman.

“Jika kamu bertemu dengan ahli bedah plastik bersertifikat dan mereka melakukan operasi di rumah sakit atau ruang bedah yang berkualifikasi, selama kamu melakukannya dengan benar, implan adalah alat yang sangat aman dan efektif,” jelas Dr. Hatef.

Jenis resiko yang terkait dengan implan payudara sangat bergantung pada usia perangkat tersebut, karena sebagian besar implan dibuat untuk bertahan sekitar satu dekade.

“Penting untuk dipahami bahwa implan payudara bukanlah alat seumur hidup,” Dr. Hatef menjelaskan. “Tentu saja ada resiko yang terkait dengan segala jenis operasi invasif, tapi kamu juga menentukan masa pakai perangkat itu sendiri.”

Ketika implan telah mencapai batas maksimalnya, kemungkinan besar kamu akan mengembangkan hal-hal seperti jaringan parut di sekitar perangkat yang perlu dilepas, atau mengalami pengempisan/kebocoran implan. Menurut Perkumpulan Ahli Bedah Plastik Amerika, sekitar 20% pasien memerlukan revisi setelah satu dekade.



MITOS: Implan payudara akan pecah dan itu berbahaya.

Fakta:
Implan bisa pecah. Beberapa merek memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibandingkan merek lain, tapi secara keseluruhan, resiko pecahnya perangkat akan semakin meningkat seiring lamanya perangkat berada di dalam tubuh kamu. Menurut Perkumpulan Ahli Bedah Plastik Amerika, sebagian besar implan payudara dibuat untuk bertahan selama kurang lebih satu dekade, dengan tingkat pecahnya meningkat sekitar satu persen setiap tahunnya.

“Pecah memang bisa terjadi,” kata Dr. Hatef. “Itu bukanlah hal yang langka." 

Saat hal ini terjadi pada model lama, silikon dapat menyebar ke tubuh. Silikon dari implan payudara pernah ditemukan telah berpindah ke kelenjar getah bening, yang menurut Dr. Hatef belum tentu menakutkan atau berbahaya.

“Silikon pada dasarnya tidak dapat beraksi,” Dr. Hatef menjelaskan. “Ini seperti karbon sintetis. Jadi, tubuh secara umum tidak akan bereaksi negatif terhadapnya. Namun, untuk menghentikan pergerakan silikon ke sistem limfatik setelah pecah, banyak merek memilih formula gel silikon daripada bahan pengisi cair yang lebih tradisional. Dengan cara ini, saat pecah, silikon tetap berada di tempatnya."

“Beralih ke gel berarti jika terjadi sesuatu dan implan pecah, gel tersebut tidak akan bergerak di dalam tubuh,” jelas Dr. Hatef. “Hal ini membuatnya lebih mudah untuk ditangani saat kami melepas atau mengganti implan.”

Ada beberapa pilihan implan payudara yang disetujui FDA, dan mereka menyarankan pemantauan rutin setiap beberapa tahun.



MITOS: Penyakit Implan Payudara tidak nyata.

Fakta:
FDA mengakui bahwa ada wanita yang mengalami reaksi merugikan terhadap implan payudara mereka yang sering kali muncul dengan rasa sakit fisik dan brain fog.

Penyakit ini biasa disebut Breast Implant Illness (BII) atau Penyakit Implan Payudara, namun belum ada diagnosis resmi. Kita bukan hanya tidak tahu bagaimana implan menyebabkan gejala-gejala ini, tapi juga banyak yang menganggap gejala yang dilaporkan bersifat psikologis.



MITOS: Gejala Penyakit Implan Payudara disebabkan oleh sesuatu yang berbahaya di dalam implan.

Fakta:
Kumpulan gejala tersebut telah membuat para ahli bingung karena mereka tidak dapat mengetahui secara pasti mengapa beberapa wanita mengalami reaksi ini dan bagaimana mencegahnya terjadi.

“Awalnya kami mengira ini mungkin merupakan respon autoimun yang dapat kami uji,” kata Dr. Hatef. “Mungkin kita bisa menemukan antibodi silikon yang akan menentukan apakah seseorang bisa atau tidak bisa melakukan implan payudara. Kami telah mempelajari Penyakit Implan Payudara secara intensif dan kami tidak dapat menemukan tanda-tanda adanya logam berat dan tidak ada respon autoimun.”

Namun kini, para peneliti mulai mengalihkan fokus mereka dari komposisi implan ke pengaruh beratnya terhadap paru-paru.

“Tetapi satu hal yang kami lihat adalah data menunjukkan bahwa wanita dengan BII sebelum operasi tidak memiliki pergerakan dinding dada yang baik, mereka mengalami penurunan fungsi paru,” Dr. Hatef menjelaskan. “Beban implan yang menempel di dada berpotensi mengganggu fungsi pernafasan dan paru-paru, yang dapat dengan mudah menyebabkan gejala-gejala tersebut, seperti brain fog.”

Meskipun penelitian ini masih tahap awal dan belum ada kepastian yang dapat diklaim, Dr. Hatef optimis bahwa terobosan dalam pemahaman akan segera terjadi.

“Kami melihat bahwa implan berukuran lebih kecil mengurangi gejala BII ini,” kata Dr. Hatef. “Artinya, komposisi implan itu sendiri mungkin tidak menjadi masalah, dan jika kita mendapatkan hasilnya, itu akan menjadi penelitian yang besar.”



Berikut mitos dan fakta tentang implan payudara. Tapi jangan khawatir, di NANA kami memiliki banyak dokter berpengalaman dalam Breast Augmentation loh~ Dokter kami akan memberi rekomendasi terbaik kepada kalian sebelum melakukan implan payudara, jadi prosedur operasi akan menjadi lebih aman~

Sekian dulu informasi dari kami. NANA akan datang kembali dengan informasi berguna lainnya di lain waktu. Sampai jumpa lagi di blog selanjutnya ya~


๐Ÿ’ขSeluruh foto sudah mendapatkan ijin dari pasien untuk digunakan sebagai review๐Ÿ’ข 
๐Ÿ’— NANA Make Me Better ๐Ÿ’—
๐Ÿ“Œ Info Promo, hubungi kami segera ^^

Terima kasih 


*Komplikasi pasca operasi seperti pendarahan, infeksi dan peradangan mungkin terjadi dan kepuasan subjektif dapat bervariasi pada setiap individu.


Apakah anda sedang mencari informasi tentang operasi plastik di Korea??
Jangan ragu untuk menghubungi kami dan berkonsultasi langsung dengan spesialis kami.


Konsultasi gratis dalam Bahasa Indonesia.

Tel/Whatsapp: +82-10-7150-0601
Email: nanahospital.id@gmail.com
Kakao: nanahospital
Line: @nanahospital
Instagram: nanahospital.id
Facebook: @nanaprs.indonesia

Alamat: 492 Gangnam-daero, Gangnam-gu, Seoul, Korea, 06119
(KOR: ์„œ์šธํŠน๋ณ„์‹œ ๊ฐ•๋‚จ๊ตฌ ๊ฐ•๋‚จ๋Œ€๋กœ492 HMํƒ€์›Œ 3,4,5,6, 8, 9, 10, 12, 13์ธต) 


#klinikkecantikankorea #plasticsurgeryhospital #operasiplastik #motiva #sebbin #mentors
#implanpayudara #implan #implant #breastaugmentation #breastreconstructions
#tulang pipi #hidung #lemakwajah#sedotlemakwajah #faceliposuction
#toninglaser #fraxellaser #rejuran #aquapeel #duohydrogenpeel
#tarikbenangwajah #tarikbenang #pengencangankulit #lifting #threadlifting
#faceliftingbyinsition #liftingwajah #pengencangankulitwajah
#pengencangankulitwajahdenganinsisi #minifacelifting
#minifaceliftingupper #minifaceliftinglower #fullfacelifting #necklifting 
#endotinelifting#ulthera #botox 
#konturwajah #rahangkotak #squarejaws #cheekreduction #chinreconstruction





Postingan Populer