CAPSULAR CONTRACTURE PADA OPERASI PAYUDARA DAN REVISINYA
Halo semua~ Mimin kembali lagi dengan topik operasi payudara nih! Hari ini, mimin akan membahas tentang capsular contracture yang mungkin bisa terjadi saat melakukan operasi payudara.
Sebagian besar pasien yang mempertimbangkan operasi revisi payudara melakukannya karena terjadi capsular contracture, yang merupakan efek samping khas dari operasi pembesaran payudara dengan implan. Menurut penelitian, tingkat kejadian capsular contracture berkisar antara 0,5% hingga 30%. Tapi, pada operasi payudara pertama kali, tingkat terjadinya capsular contracture adalah sekitar 0,2-0,3%.
Ada banyak penyebab dan faktor yang menyebabkan terjadinya capsular contracture, jadi penting untuk mencegah penyebabnya agar menghindari terjadinya capsular contracture.
Pembentukan jaringan parut yang normal
Saat implan dimasukkan, jaringan parut terbentuk di sekitarnya. Pada gambar pertama, terlihat jaringan parut tipis dan terdapat ruangan lebar di antara implan. Pada gambar kedua, terlihat pembentukan jaringan parut tebal yang berkontraksi di sekitar implan, sehingga terasa keras saat disentuh.
Apakah capsular contracture bisa muncul kembali setelah operasi revisi?
Berdasarkan statistik, terdapat kemungkinan 30~50% terjadinya kembali capsular contracture setelah menjalani operasi revisi untuk menghilangkannya, dan ini merupakan kemungkinan yang jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum operasi payudara pertama.
Penyebab pasti terjadinya capsular contracture belum diketahui, namun penyebab yang paling umum adalah peradangan atau pendarahan, dan bisa juga disebabkan oleh implan atau berbagai faktor lain seperti genetik.
Metode apa yang bisa dilakukan?
Sebelum operasi revisi dilakukan, penting untuk mengidentifikasi penyebab capsular contracture untuk menghindari terjadinya hal tersebut. Kemungkinannya dapat dikurangi jika operasi dilakukan dengan sangat hati-hati, dengan melakukan pengobatan capsular contracture dan menghindari resiko infeksi bakteri.
Namun, jika capsular contracture terjadi setelah operasi pertama karena penyebab yang tidak diketahui, dan jika operasi revisi dilakukan dengan metode yang sama, kemungkinan terjadinya kembali sangat tinggi.
Di NANA, jika terjadi capsular contracture tanpa alasan yang jelas, kami selalu menyarankan untuk menggunakan dermis buatan untuk operasi revisi. Ketika dermis buatan digunakan, hal ini dapat mengurangi pembentukan jaringan parut sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya capsular contracture kembali. Dengan memasukkan implan yang sebagian ditutupi dengan dermis buatan, kemungkinan munculnya kembali capsular contracture dapat dikurangi menjadi sekitar 1%.
Capsular contracture yang berulang mungkin merupakan kekhawatiran terbesar bagi pasien yang mempertimbangkan operasi revisi. Walaupun kemungkinannya besar, jika kita menganalisis penyebabnya dan mencari solusi berdasarkan penyebab tersebut, kekhawatiran tersebut dapat diminimalisir.
Sampai di sini dulu blog hari ini ya, mimin akan kembali lagi dengan informasi yang lebih berguna lagi di lain waktu~~